Thursday, October 6, 2016

Apa guna sebuah kekayaan

Apa artinya kekayaan tanpa pengemis? Kepemurahan tanpa tamu, jadilah pengemis dan tamu; karena kecantikan mencari cermin; air merintih bagi orang yang kehausan.
Keputusasaan dan kefakiran adalah pengikat yang lezat bagi batu permata ruby itu.
Kefakiranmu adalah buraq; janganlah menjadi keranda yang membebani pundak orang lain.
Syukurlah engkau tidak memiliki sarana apa pun; jika tidak demikian engkau akan bersikap seperti seorang Fir’aun. Doa Musa adalah: “Rabbi inni limaa anzalta ilayya min khairi fakiir.”
Jalan yang ditempuh Musa penuh dengan keputusasaan dan kefakiran dan itu adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Dari semenjak engkau masih bayi kapankah keputuasaan pernah mengecewakanmu?
Jalan yang ditempuh Yusuf membawanya masuk ke dalam sumur: janganlah melarikan diri meninggalkan papan catur dunia ini, karena ini adalah papan-Nya, dan kita mati langkah! Mati langkah!
Lapar membuat roti keras lebih lezat daripada halvah. Kegelisahanmu adalah kesalahan cerna makan bagi nafs-mu; carilah kelaparan, kerinduan, dan kefakiran!
Tikus itu seekor pengerat. Tuhan memberinya akal yang sesuai dengan kefakirannya. Tanpa kefakiran, Tuhan tidak melimpahkan sesuatu pun.
Bagaimana caranya engkau akan membuat-Nya terkesan, bukankah hutangmu kepada-Nya tidak terhitung?
Seorang pengemis akan memperlihatkan kebutaan dan kustanya, tidaklah ia berkata: “Berilah aku roti, wahai kawan! Aku seorang kaya pemilik lumbung dan istana!”
Persembahkanlah seratus kantung emas, dan Tuhan akan berfirman: “Persembahkanlah qalb-mu!”
Dan jika engkau mempersembahkan qalb yang mati, bagaikan keranda di atas pundakmu, Tuhan akan bersabda: “Persembahkanlah qalb yang hidup! Persembahkanlah qalb yang hidup!”
Jika engkau tidak mempunyai ‘ilm dan hanya persangkaan, milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Itulah jalannya!
Jika engkau hanya mampu merangkak, merangkaklah kepada-Nya!
Jika engkau tidak mampu berdoa dengan khusyu’, persembahkanlah doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; karena Tuhan dalam rahmat-Nya menerima mata uangmu yang palsu.
Jika engkau mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan, kurangilah jadi sembilan puluh saja. Itulah jalannya!
Wahai pejalan! Walaupun telah seratus kali engkau ingkar janji, datang dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman: “Ketika engkau mengangkasa ataupun terperosok dalam jurang, ingatlah kepada-Ku, karena Akulah Jalan itu.”
(Maulana Jalaluddin Rumi)


EmoticonEmoticon