Monday, October 31, 2016

KECINTAAN NABI DAN PEWARIS RASULULLAH SAW

DUA BUAH KECINTAAN NABI DAN PEWARIS RASULULLAH SAW
هُمَا رَيْحَانَتَايَ مِنَ الدُّنْيَا. رواه البخاري
“Keduanya (Al-Hasan dan Al-Husain) adalah dua buah tangkai bungaku di dunia” [H.R Bukhori]
Imam hasan dan imam husain adalah 2 pewaris Rasulullah Saw yang memiliki perbedaan dalam karakter dan sifat.
Imam hasan bin ali bin abi tholib, mewarisi kelembutan dari Rasulullah Saw, adapun imam husain bin ali bin abi tholib mewarisi ketegasan Rasulullah Saw.
Namun di balik itu mereka ber 2 adalah pewaris Rasulullah, dan beliau amat mencintainya.
Dari mereka ber 2 inilah akan lahir keturunan Rasulullah Saw. di seluruh penjuru dunia.
Dikisahkan oleh addzahabi dalam kitabnya syiaru 'alaamin nubala dengan riwayat yg hasan, terjadi percakapan antara alhasan dan alhusain :
الحسن قال للحسين: وددت أن لي بعض شدة قلبك، فيقول الحسين: وأنا وددت أن لي بعض ما بسط من لسانك
Al-Hasan berkata kepada Al-Husain : Betapa ingin aku memiliki sebagian keteguhan hatimu. Lalau Al-Husain menjawab : Dan betapa ingin aku memiliki sebagian kelembutan lidahmu.
Dua kekasih Rasulullah dan kecintaan Rasulullah yang berasal dari 1 tubuh yaitu sayyidah fatimah azzahra, namun memiliki perbedaan dalam sudut pandang dan sikap. Dan sejarahpun mencatat dengan tinta emas, mana kala imam hasan menjadi khalifah, beliau melihat adalah muawiyah r.a. beserta seluruh penduduk syam. senantiasa dan selalu menolak kepemimpinannya, padahal beliau mendapatkan baiah yg sah dari penduduk makkah dan madinah yg notabene adalah kalangan muhajirin dan ansor, melihat keadaan yg demikian maka imam hasan berangkat dengan seluruh pasukannya menuju syam, begitupula dg imam husain, beliau ikut dengan imam hasan ke syam. Melihat pasukan yang sedemikian besar, muawiyahpun menjadi takut, akan tetapi beliau imam hasan tidak berniat melakukan pertempuran, meskipun dalam segi syariat beliau berhak memerangi kelompok yg membangkang sebagaimana yang di lakukan oleh ayah beliau dahulu, dan memang sejak dulu beliau senantiasa mengusulkan kepada ayahnya agar berdamai dengan muawiyah daripada harus berperang, namun imam ali kw, tetap dengan pendiriannya, karena beliau yakin berada dalam kebenaran. Dan disaat beliau jd khalifah, muawiyah tetap memberontak dan enggan memberikan baiah, maka beliau akhirnya menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada muawiyah dg beberapa syarat, itu beliau lakukan demi mempersatukan ummat. melihat hal itu saudara beliau al husain marah, ia protes kepada kakaknya, beliau berdalih tidaklah pantas seorang pemimpin yang sah tunduk kepada pemberontak, tapi imam hasan tetap meminta imam husain menerima, maka imam husainpun menerimanya meski hati beliau sebenarnya tidak setuju. Rasulullah saw pernah bersabda :
ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ، وَلَعَلَّ اللهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Anakku ini adalah sayyid dan semoga Allah akan mendamaikan dengannya dua kelompok dari kalangan muslimin. [H.R. Bukhori]
Ini adalah sebagian dari sikap lembut imam hasan disamping masih banyak lagi kelembutan beliau, bahkan setelah peristiwa perdamaian dg muawiyah, banyak pendukung beliau menjadi berbalik tidak mendukung dan justru mengata2i beliau dg sebutan dungu dll.
Adapun imam husain, beliau berbeda sikap dengan kakaknya, semenjak awal beliau tidak setuju dg keputusan kakaknya, namun beliau tetap tunduk karena rasa hormatnya kepada sang kakak, dan setelah kakanya wafat, kemudian selang beberapa waktu wafat pula muawiyah, kemudian kepemimpinan beralih kepada yazid bin muawiyah, sosok manusia yg bengis, suka bermaksiat, dan senantiasa menenggak minuman keras, manakala utusan yazid meminta baiah dari beliau, maka imam husain dg tegas menolak, beliau berkata lbh baik aku mati dari pada harus membaiah manusia durjana seperti yazid, maka beliau lari menuju makkah.
Sesampai di makkah beliau mendapati puluhan ribu surat dari kufah meminta beliau datang untuk menjatuhkan kepemimpinan yazid, mereka rakyat kufah sepakat akan setia berada di belakang alhusain.
Maka berangkatlah imam husain beserta seluruh keluarganya ke kufah, banyak sahabat2 Rasulullah yang saat itu menghentikan beliau, diantaranya ibnu abbas, dan ibnu umar, mereka merasa bahwa rakyat kufah tidak bisa dipercaya, mereka akan mengkhianati alhusain. bahkan ibnu umar mengejar imam husain dan menasehatinya panjang lebar, akan tetapi imam husain tetap berangkat, beliau menyatakan sesungguhnya aku hendak menjalankan amar ma'ruf nahi munkar, dan kekuatanku saat ini ada di kufah.
Maka Ibnu ’Umar r.a dengan berat hati melepaskannya setelah sebelumnya memeluk Al-Husain dan mengucapkan kata perpisahan. Ibnu ’Umar berkata :
أستودعك الله من قتيل
”Aku titipkan engkau kepada Allah dari kejahatan seorang pembunuh”
Dan sesuai dengan nash yg telah dikabarkan oleh Rasulullah Saw jauh2 hari bahwasanya alhusain akan wafat dg cara dibunuh, sebagaimana diriwayatkan oleh imam dzahabi dalam syiaru 'alam annubala :
دخلت على النبي صلى الله عليه وسلم ذات يوم، وعيناه تفيضان، فقال: " قام من عندي جبريل، فحدثني أن الحسين يقتل، وقال: هل لك أن أشمك من تربته ؟ قلت: نعم. فمد يده، فقبض قبضة من تراب. قال: فأعطانيها، فلم أملك عيني
”Aku datang kepada Rasulullah Saw. ketika kedua mata beliau bercucuran air mata. Lalu beliau bersabda : ’Jibril baru saja datang, ia menceritakan kepadaku bahwa Al-Husain kelak akan mati dibunuh. Kemudian Jibril berkata : ’Apakah engkau ingin aku ciumkan kepadamu bau tanahnya ?’. Aku menjawab : ’Ya’. Jibril pun lalu menjulurkan tangannya, ia menggenggam tanah satu genggaman. Lalu ia memberikannya kepadaku. Oleh karena itulah aku tidak kuasa menahan air mataku”
Sebagian kelompok pembenci alhusain berpendapat bahwasannya alhusain dalam posisi salah karena memberontak kepada pemerintahan yg sah.
Akan tetapi sepakat para ulama' bahwasannya imam husain di jalan yang benar, melihat nash2 yang ada dan sebagaimana yg telah disebutkan dalam hadits :
حُسَيْنٌ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْ حُسَيْنٍ، أَحَبَّ اللهُ مَنْ أَحَبَّ حُسَيْناً، حُسَيْنٌ سِبْطٌ مِنَ الْأَسْبَاطِ.
”Husain termasuk bagian dariku dan aku termasuk bagian darinya. Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain. Dan Husain adalah satu umat di antara umat-umat yang lain dalam kebaikannya”
Alhasan dan alhusain adalah 2 cucu Rasulullah dengan karakter dan sifat yg berbeda Al-Hasan mewarisi sifat lembut Nabi dan Al-Husain mewarisi sifat Tegas Nabi, namun mereka berdua adalah 2 penghulu pemuda surga sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah Saw
الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنّة
“Al-Hasan dan Al-Husein adalah penghulu pemuda ahli surga.”
Dari mereka berdualah lahir banyak keturunan Rasulullah Saw, sampai nanti hari kiamat dan jangan heran jika diantara mereka akan ada yang memiliki sifat sebagaimana al-hasan dan sebaliknya adapula yang seperti al-husain.
Sepanjang zaman keluarga Rasulullah saw akan senantiasa berada di barisan terdepan, baik dalam bidang dakwah ataupun dalam bidang amar ma'ruf nahi mungkar
Alhamdulillah kita hidup di zaman yang kita temui 2 sosok pewaris Rasulullah Saw, kita hidup di zaman dimana ada Alhabib umar bin hafid sang pewaris sifat lembut Nabi Saw, di sisi lain kita juga temui Alhabib rizeq shihab sang pewaris sifat tegas Nabi, kita serasa berada di zaman imam hasan dan imam husain, atau sebagaimana berada di zaman imam bagir dan imam zaid.
Tolong jangan dibenturkan, tapi cintai mereka berdua. Jangan sampai kita seperti rofidhi yang mencela imam hasan disaat beliau berdamai dg muawiyah atau mencela imam husain dg tuduhan pembangkang. Naudzubillah, cukup adu argumen di dunia maya, bersyukurlah kepada Allah Swt. Kita hidup di zaman fitnah namun kita bertemu dengan 2 sosok mulia. Habib umar dg sifat lembutnya mampu membuat ribuan orang masuk islam bahkan meskipun hanya melalui mimpi, begitupula habib rizeq dengan sifat tegasnya juga telah mampu membuat ribuan orang masuk islam, meskipun juga hanya melalui mimpi, mari husnudon dan yakinlah mereka ber 2 adalah para auliya Allah. Lembutnya habib umar adalah rahmat dan tegasnya habib rizeq juga adalah rahmat. Berhati-hatilah lisan kita dari mencela salah 1nya karena sesungguhnya Allah swt mencintai para walinya dan siapa yg memusuhi walinya artinya dia mengumandangkan perang kepada Allah.
kewajiban kita mencintai mereka dan tidak membenturkan diantara keduanya karena sesungguhnya mereka memiliki kebaikan masing2 dan mereka adalah pewaris dari Rasulullah saw.
Wallahu a'lam


EmoticonEmoticon